Menjalankan Maraton Penuh Pertama di Usia 56

Waktu telah menunjukkan jam 3:45 pagi. Atmosfir terasa menggetarkan. Sekitar 10.000 pelari bersiap menantikan bendera untuk menunjukan maraton dimulai pada jam 04:00 pagi. Ada Drones yang sedang terbang di atas kami untuk mengabadikan foto untuk kami yang sedang merasakan ketegangan. Sementara saya di sana sedang berdiri di antara semua pelari sambil berfikir bagaimana saya dapat sampai garis finish. Saya berusaha untuk lari pada maraton pertaman saya dengan usia saya yang sudah 56 tahun. Saya sangat gelisah, dan udara dingin pun membasahi punggung saya. Saya mengingat ke masa dimana saya memutuskan untuk mengambil tantangan ini…

Saya telah berlari sejauh 5km selama bertahun-tahun. Pada bulan juli 2014 saya mendaftarkan diri dan mengikuti Mahkota Charity Run. Jarak yang ditempuh adalah 10km. Pada persiapan untuk lari ini, saya berlari lebih sering dan melakukan lebih banyak latihan lebih dari 10km. Mahkota Charity Run diadakan pada tanggal 21 Desember 2014 dan itu adalah acara lari yang bagus. saya menyelesaikannya dalam waktu 1 jam 13 menit.

Mengikuti acara lari di Mahkota Charity Run 2014
 
Penyelenggara acara lari untuk amal ini adalah “Malacca Skyhawk Marathon”. Kelompok ini terdiri dari pelari maraton yang bagus dan secara teratur berlari pada hari minggu pukul 5:45 pagi di Bukit Katil, Melaka. Mereka juga adalah penyelenggara Maraton setengah tahunan yang disebut “Skyhawk Nature Run”. Saya mendaftarkan diri untuk acara ini. Untuk persiapan acara lari ini, saya bergabung dengan pelari Maraton Skyhawk dan mengikuti acara lari mereka di hari minggu.

Latihan pertama saya berlari bersama mereka adalah lari sejauh 15km pada tanggal 5 september 2014. Itu memakan waktu saya untuk menyelesaikan dalam waktu 1 jam 45 menit dan itu adalah lari yang sulit. Dr. Liau Kok Keon seorang pelari yang bersemangat membawa saya pada rute mereka melewati pedesaan (kampungs) di Tehel dan Ayer Molek. Selanjutnya saya menjadi akrab dan terbiasa dengan rute ini. Saya menjalankan latihan 12 hingga 21km berlari bersama dengan kelompok tersebut kebanyakan pada hari minggu.

Latihan lari pada minggu pagi

 

Saya ikut mengambil bagian pada lari setengah maraton saya pada bulan januari 2015. Saya berhasil dalam menjalankan ini dan berhasil menyelesaikan setengah maraton ini dalam waktu 2 jam 40 menit.

Flag off pada acara Skyhawk Nature Run 2015 – 21km
Menyelesaikan setengah maraton
Sebuah buku yang bagus untuk pemula

2 minggu kemudian saya ikut ambil bagian dalam setengah maraton di Muar yang disebut Muar Strong Man Challenge. Dalam persiapan untuk setengah maraton ini saya membeli sepasang sepatu baru dan berlari. Baru kemudian setelah membaca buku tentang lari maraton untuk pemula, saya menyadari bahwa seseorang tidak boleh berlari dengan sepasang sepatu baru.

Setelah melakukan lari ini saya mengalami rasa sakit, yang memancar pada sisi lateral paha kiri saya ke lutut kiri dan betis saya. Saya cemas bahwa saya mungkin memiliki piringan sendi yang tergelincir dan saya memutuskan untuk menghentikan semua latihan intensif. Perlahan – lahan rasa sakit berkurang.saat rasa sakit berkurang, setiap minggu pagi saya melanjutkan lari sejauh 10km dan 15km.

Saya mendaftarkan diri lagi untuk Skyhawk Nature Run 2016 (setengah maraton) pada bulan januari 2016. 1 minggu sebelum setengah maraton saya sedang berada di inggris. Saya tidak melakukan lari sama sekali selama 2 minggu sebelum acara lari ini. Hidung saya sedang meler dan sedang merasakan jet lag yang buruk. Pada pagi hari sebelum berlari dan saya hanya tidur 3 jam saya harus menarik diri dari tempat tidur. Tubuh saya menyuruh saya untuk tidur kembali tetapi pikiran saya berkata untuk bangun dan bersiap untuk mengikuti lari setengah maraton. Saya berlari tapi setelah menempuh jarak 8km tubuh saya menyerah dan saya berjalan kaki pada sisa jarak yang tersisa. Saya berencana menyelesaikan lari dalam waktu 3jam 30menit.

Untuk mendapatkan motivasi dan tekanan dari rekan sesama agar saya terus berlari, saya memutuskan untuk memposting seluruh proses lari saya di instagram dan facebook. Itu adalah langkah yang bagus karena dorongan yang saya terima dari teman – teman facebook saya dan mendorong saya agar berusaha lebih keras lagi.

Pada bulan maret 2016, perguruan tinggi tempat dimana anak – anak saya belajar di inggris, mengajak saya untuk berpartisipasi pada acara London Half Marathon Charity Run. Telah berada di london beberapa kali dan pernah bekerja di inggris selama 1 tahun, saya pikir ini adalah kesempatan yang bagus untuk berlari sepanjang tempat – yang menarik di London. Saya mendaftar dan hanya untuk memberikan kepada organisasi amal dan mulai untuk mengumpulkan donasi untuk UNICEF Inggris. Setelah menempatkan nama saya untuk setengah maraton ini , saya memutuskan untuk lebih serius saya berlatih.

Pakaian untuk latihan berlari pagi saya.

Teman berlari saya di Skyhawk Marathon mendorong saya untuk mendaftar juga di Standard Chartered Full Marathon pada tanggal 7 agustus 2016. Dengan setengah hati, saya mendaftar dengan kepanikan dan keraguan apakah saya dapat menyelesaikan jaraknya. Tujuan saya adalah mendorong diri saya untuk berlatih dengan lebih keras sehingga saya dapat menikmati London Half Marathon. Saya mengintensifkan latihan saya dengan melakukan lebih banyak latihan lari setengah maraton pada hari minggu. Saat saya menhadiri acara pertemuan di luar negeri, saya juga berlari. Saya berlari di sepanjang sungai Danube di Vienna dan juga di Helsinki.

Berlari sepanjang sungai Danube di Vienna

Ketika hari – hari maraton semakin mendekati, kepanikan semakin meningkat. Saya mengalami nyeri di lutut kiri saya dan saya harus menggunakan bantuan di lutut kiri dan kedua pergelangan kaki saya selama latihan berjalan.

Selama minggu – minggu mendekati maraton saya sangat sibuk. daftar operasi saya sangat panjang dan melelahkan. Pada hari sabtu tanggal 6 saya melaju ke Kuala Lumpur dan memesan kamar di Hotel & Spa Ancasa .Istri dan anak-anak saya pun ikut. Saya berjalan ke Dataran Merdeka untuk melihat ini akan menjadi bagaimana. Saya memvisualisasikan / membayangkan diri saya melewati garis finish setelah berlari sejauh 42km. Dan lagi, saya tidak merasa yakin dan percaya diri bahwa saya dapat menyelesaikan jarak 42km. Saya mengambil beberapa foto dan kembali ke hotel.

Gelisah sebelum hari maraton penuh

Rencananya adalah tidur lebih cepat dan bangun jam3 pagi untuk lari jam 4pagi. Saya makan malam di kamar dan mencoba untuk tidur namun kegelisahan membuat saya tidak bisa tidur sampai hampir jam 11 malam. Saya merasa baru saja saya tidur dan alarm sudah berdering dan sekarang saatnya untuk bangun.

Saya berada di Pen 4 yang paling lambat dan kami jauh di belakang pelari yang elit. Saya mencoba pemanasan dan berusaha keras mencoba untuk tetap santai. Lagu kebangsaan dimainkan dan kita semua menyanyikannya.

Bersama kolega Dr.Liau sebelum flag-off

Pada pukul 04:00 pagi kami mulai flag-off. Ada begitu banyak pelari dan itu membutuhkan 8 menit untuk saya melewati titik point awal..saya mengaktifkan jam tangan Garmin saya dan Nike Plus saya dan mendengarkan “Bagaimana cara Google bekerja”. Saya juga melihat rute dan mencoba untuk mencari tahu semua bangunan KL. Pada 8km pertama, saya masih merasa nyaman berlari dengan kecepatan 6,8 dan minum di setiap pos air. Ada pos air di setiap 2 km yang menyediakan air dan 100 plus. Rencana saya adalah terus berlari kecuali bila ada jalan yang terjal. Saya akan berjalan perlahan jika terdapat jalan yang terjal untuk menghemat energi saya.

Pada jarak 15 km saya berjalan kaki melewati jalanan terjal dan saya melanjutkan kembali lari. Saya melakukan lari dengan baik hingga 21 km dengan kecepatan sekitar 7,3. Saya melewati 21 km sekitar 2jam 30 menit.

Kemudian rasa sakit perlahan dimulai. Awalnya yang terasa lutut kiri saya lalu kedua pergelangan kaki terutama pada tendon achilles. Hingga 30km saya masih berlari.

Di papan penanda 30 km

Ada beberapa pos medis di sepanjang trek lari, namun ketika saya mendekati mereka, mereka kehabisan semprotan. Setelah menempuh 30 km, rasa sakit di pergelangan kaki saya semakin tak tertahankan. Saya mengetahui jika saya melanjutkan berlari saya mungkin bisa melukai pergelangan kaki saya sehingga saya memilih untuk berjalan dengan langkah yang cepat. Saya menempatkan plester salonpas (lain kali harus membawa lebih banyak) pada pergelangan kaki saya dan saya merasa baikan dan melanjutkan berjalan dengan langkah yang cepat, menghitung mundur kilometer saat saya sudah melewati 35 km dan masih berusaha untuk berjalan dengan nyaman. Ttu sulit karena jalanan / lereng yang sangat terjal.

Saya ingin mencoba untuk menyelesaikan perlombaan dengan waktu 6 jam dan mencoba mengikuti langkah 6 jam tetapi tidak bisa dan biarkan saja mereka berlalu.

Saat garis finish semakin mendekat semakin banyak orang yang memberikan dorongan semangat untuk terus berlari. Saya mulai berlari kembali pada tanda 1 km terakhir. Matahari sudah mulai terik saat baru jam 10 pagi. Saya melewati garis finish dalam 6 jam 15 menit. Kaki saya lelah tapi sangat mengerankan saya merasakan semua baik – baik saja.

Di garis finish

Saya mengambil medali finisher dan T-shirt.

Full Marathon Finisher

Meskipun saya telah merasakan bahwa saya telah menyelesaikan sesuatu tetapi saya masih merasa sedikit tertekan saat mendengar teman berlari saya, semua, telah menyelesaikan dengan waktu yang tepat. Pesaing dalam diri saya merasa iri.

Lutut kiri dan kedua pergelangan kaki saya sangat sakit sekali dan saya tidak dapat berjalan dengan baik. Untungnya saya tidak mengalami kram. Saya melihat sekeliling saya dan saya tidak mengenali siapapun jadi saya berjalan kembali ke hotel.

Kembali ke hotel

Saya meminum secangkir kopi dan ada beberapa curry puff (pastel). Saya mandi dan kami meninggalkan hotel dan berangkat jam 12:15 siang dan kembali ke Melaka. Sebelum acara lari itu saya khawatir bahwa saya akan kehabisan energi sehingga saya tidak dapat menyetir dengan baik tapi saya berhasil sehingga dapat mengantarkan kami kembali ke Melaka. Saya makan siang dan datang ke rumah sakit untuk melakukan pekerjaan saya. Rasa sakit nya berkurang dan saya dapat berjalan dengan baik.

Sekarang saya adalah seorang marathoner, setelah menyelesaikan maraton penuh pertama saya. Meski saya merasa malu, pada durasi yang saya ambil untuk saya selesaikan, meskipun demikian ini merupakan sebuah prestasi, sesuatu yang tidak akan pernah saya pikir akan saya lakukan 2 tahun yang lalu. Jika saya akan melakukan yang lebih baik di masa depan, saya perlu untuk memperkuat lutut dan pergelangan kaki saya dan dengan latihan yang tepat. Mari kita lihat …

Selva

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
Picture of Dr. Selva

Dr. Selva

Dr S. Selva (Sevellaraja Supermaniam) is a Consultant Obstetrician and Gynaecologist and a subspecialist in Reproductive Medicine at a private hospital in Melaka, Malaysia. He heads the O&G unit and the IVF Centre at the hospital.

More About Dr. Selva

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts

The Art of Overcoming Overthinking

The Art of Overcoming Overthinking It was a Tuesday evening, and I was in the midst of a challenging High-Intensity Focused Ultrasound (HIFU) case. The

Copyrights © 2024 Selva’s Fertility, Obsterics & Gynaecology Clinic. All Rights Reserved.