Bab 12 – Kanker Endometrium

Bab 12 – Kanker Endometrium

Kanker endometrium adalah kanker yang tumbuh dari lapisan dalam rahim ( endometrium ). Kanker endometrium yang paling umum adalah karsinoma, yang tumbuh dari lapisan sel tunggal epitel yang melapisi endometrium, dan membentuk kelenjar endometrium. Kanker endometrium kadang disebut juga kanker rahim. Walaupun kanker endometrium merupakan jenis kanker umum , ada juga tipe kanker rahim yang lainnya.

Gambar 12.1 Kanker endometrium

Kanker endometrium kerap kali terdekteksi pada tahap awal karena wanita biasanya melakukan konsultasi dengan dokter lebih awal saat ada perdarahan uterus yang abnormal. Apabila kanker endometrium ditemukan lebih awal, tindakan bedah dapat menyembuhkan penyakit ini.

Insiden

Insiden kanker endometrium meningkat di seluruh dunia. Kanker endometrium muncul lebih sering pada wanita yang berusia 55 dan 65, dan jarang terjadi pada wanita yang berusia di bawah 40 tahun.

Penyebab

Penyebab dari kanker endometrium tidak diketahui. Kanker endometrium mungkin merupakan hasil dari mutasi genetik yang menyebabkan sel-sel lapisan endometrium tumbuh dan berkembang biak pada tingkat abnormal.

Faktor resiko

1) Peningkatan paparan estrogen

Ovarium menghasilkan estrogen dan progesteron. Peningkatan pada kadar yang tidak seimbang antara estrogen dan progesteron dapat meningkatkan resiko terkena kanker endometrium. Ini terjadi pada wanita :

a) dengan sindrom ovarium polikistik. Pasien yang memiliki tingkat estrogen yang tinggi dan mereka memiliki peningkatan resiko kanker endometrium yang sedikit.

b) Wanita yang memiliki badan gemuk. Pada wanita berbadan gemuk, sel-sel lemak adalah tempat untuk konversi menjadi estrogen.

c) Wanita yang memulai menstruasi yang lebih awal ( sebelum usia 12 tahun ) dan / atau mengalami terlambat menopause ( setelah usia 55 tahun ). Wanita-wanita ini memiliki lebih banyak menstruasi pada hidup mereka. Mereka terpapar estrogen dengan durasi yang lebih lama dan dengan demikian dapat terkena resiko kanker endometrium yang lebih tinggi.

d) Wanita yang belum pernah hamil sebelumnya. Wanita yang belum pernah hamil memiliki resiko yang lebih tinggi terkena kanker endometrium.

2) Usia yang lebih tua

Resiko kanker endometrium lebih tinggi pada wanita yang usianya lebih tua dibandingkan dengan wanita yang usianya lebih muda

3) Pengobatan Tamoxifen untuk kanker payudara

Wanita yang menggunakan obat tamoxifen untuk pengobatan kanker payudara memiliki resiko tinggi terkena kanker endometrium.

4) Diabetes

Resiko yang sedikit lebih tinggi terkena kanker endometrium

5) Diet

Pola diet barat yang tinggi lemak dapat meningkatkan resiko kanker endometrium.

Tanda gejala

1) Perdarahan vagina dan / atau bercak setelah menopause

2) Periode yang lama

3) Pendarahan diantara period

4) Nyeri perut bagian bawah atau kram panggul

5) Keputihan yang berair atau noda darah yang tidak normal

6) Nyeri saat berhubungan seks

Diagnosis

Menstruasi yang tidak teratur dan berkepanjangan merupakan gejala umum di sekitar waktu menopause. Gejala ini tidak menandakan kanker endometrium dan pemeriksaan ginekologis tidak akan mengungkapkan banyak kelainan. Serviks akan normal dan rahim juga akan terasa normal. Terdapat kesalahpahaman bahwa pap smear yang normal mencegah kanker endometrium. Pap smear hanya untuk mendeteksi kanker serviks dan bukan untuk mendeteksi kanker endometrium.

Investigasi yang lain akan mencakupi :

USG Transvaginal

USG akan menunjukkan ketebalan endometrium. Endometrium yang tebal dan/atau adanya polip endometrium dapat meningkatkan kecurigaan adanya kanker endometirum.

Gambar 12.2 USG uterus menunjukkan rongga endometrium yang menebal
Gambar 12.3 USG menunjukkan rongga endometrium yang menebal dengan cairan

Biopsi endometrium

Pada biopsi endometrium, tabung halus dimasukkan ke dalam rongga endometrium ( tanpa anestesi ) untuk menyedot beberapa sampel jaringan endometrium untuk pemeriksaan hispatologi (g). Prosedur ini dilakukan di tempat klinik.

Histeroskopi

Pada histeroskopi, teleskop halus dimasukkan melalui serviks dan rongga uterus untuk memvisualisasikan rongga endometrium. Biopsi dapat diambil dari area yang abnormal ( lihat bab 36 ).

Dilatasi dan Kuretase

Sebuah alat yang halus dimasukkan ke dalam rongga endometrium untuk mengikisi semua lapisan endometrium untuk penilaian / penaksiran. Cara ini biasanya dilakukan dengan anestesi umum dan dapat dilakukan setelah laporskopi.

Tingkatan / Stadium Kanker

Sekali kanker telah terdiagnosis, test akan dilakukan untuk menentukan tingkatan stadium penyakit. Test ini mungkin termasuk test darah, rontgen dada dan bahkan CT scan. Namun, tingkatan stadium akhir penyakit biasanya dibuat semata-mata saat setelah operasi.

Stadium kanker endometrium :

Stadium I Kanker hanya ditemukan di dalam rahim

Stadium II Kanker muncul di rahim dan di serviks

Stadium III Kanker telah menyebar keluar rahim, tetapi belum menjangkau rektum dan kandung kemih. Kelenjar getah bening panggul mungkin terlibat

Stadium IV Kanker telah menyebar melewati daerah panggul dan dapat merusak kandung kemih, rektum, dan bagian tubuh anda yang lebih jauh.

Pengobatan / Perawatan

Pengobatan / perawatan tergantung pada tingkat stadium dari penyakit
dan kesehatan pasien.

Pembedahan

Bedah adalah pengobatan / perawatan utama untuk kanker endometrium. Pembedahan akan melibatkan pengangkatan rahim / uterus ( histerektomi ) dan ovarium serta tuba falopi ( salpingo-oofrektomi ). Pembedahan ini dapat dilakukan dengan cara laparoskopi. Selama pembedahan panggul dan perut akan diperiksa apakah ada tanda – tanda penyebaran kanker. Kelenjar getah bening diangkat untuk pengujian sebagai bukti penyebaran kanker. Wanita yang berada pada tahap stadium awal kanker endometrium, melakukan pembedahan saja sudah cukup. Tidak perlu untuk melakukan kemoterapi ataupun radiasi.

Radiasi

Terapi radiasi diperlukan untuk pasien yang kanker nya telah menyebar. Terkadang, bahkan pada kanker dini, radioterapi dapat direkomendasikan untuk mengurangi kemungkinan kekambuhan. Pada wanita yang secara medis tidak layak untuk menjalani operasi / pembedahan, mungkin radiasi dapat direkomendasikan. Pada kanker stadium lanjut, radiasi dapat membantu mengontrol rasa nyeri yang terkait kanker.

Terapi hormon

Terapi hormon mungkin diperlukan, terutama pada wanita yang telah berada pada kanker stadium lanjut. Obat dapat berupa progesteron sintetis untuk meningkatkan jumlah progesteron yang terdapat di dalam tubuh, atau obat untuk mengurangi jumlah estrogen di dalam tubuh.

Kemoterapi

Kemoterapi mungkin diperlukan terutama pada kanker stadium lanjut.

Tingkat kelangsungan hidup

Tingkat kelangsungan hidup untuk adenokarsinoma endometrium setelah melakukan pengobatan yang sesuai adalah :

Stadium
Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun
1
75 – 90%
2
69%
3
47% – 58%
4
0 – 17%

Pencegahan

1) Pertahankan selalu berat badan ideal dan sehat

2) Sering berolahraga

3) Penggunaan pil KB : Meminum pil kontrasepsi oral bahkan meminumnya selama 1 tahun mengurangi resiko kanker endometrium

4) Progesteron pada terapi hormon pengganti sangat penting untuk mengurangi resiko kanker endometrium

Ringkasan

Kanker endometrium adalah kanker yang tumbuh dari lapisan dalam rahim ( endometrium ). Kanker endometrium biasanya terdeteksi dini karena muncul disertai dengan pendarahan pervaginam yang abnormal. Diagnosis dapat diduga selama USG transvaginal dan dikonfirmasi dengan biopsi endometrium. Pembedahan / operasi ( pengangkatan uterus dan ovarium ) merupakan pengobatan utama. Pada stadium lanjut pasien mungkin memerlukan radioterapi dan kemoterapi.

KONTENT

Copyrights © 2024 Selva’s Fertility, Obsterics & Gynaecology Clinic. All Rights Reserved.