Laparoskopi tradisional menggunakan tampilan dua dimensi. Tampilan dua dimensi memiliki kelemahan akan kurangnya persepsi kedalaman dan orientasi spasial. Seorang ahli setelah melakukan laparoskopi 2 D selama bertahun – tahun beradaptasi untuk melakukan bedah laparoskopi yang luar biasa dengan laparoskopi 2 D. Pengenalan laparoskopi 3 D ( tiga dimensi ) telah memberikan dokter bedah akan manfaat ekstra persepsi kedalaman , resolusi spasial dan akurasi.
Ada beberapa macam alat laparoskopi 3 D yang beredar di pasaran. Berikut adalah beberapa perusahaan yang mengembangkan alat laparoskopi 3 D :
-
Einstein Vision by Scholly Fiberoptics, Germany and marketed by B Braun Germany)
-
Storz – Germany
-
Olympus – Japan
-
Viking systems -USA
Teknologi dari alat laparoskopi 3 D masih terus dikembangkan. Sebagian besar perusahaan hanya memproduksi sistem dari alat laparoskopi 3 D dalam definisi yang standar ( SD ). Einstein Vision boleh jadi perusahaan pertama yang memproduksi alat laparoskopi 3 D dengan definisi yang tinggi ( HD ) dan mereka telah mensuplai alat laparoskopi 3 D untuk robot Da Vinci selama bertahun – tahun.
Keuntungan yang terbesar dari laparoskopi 3 D adalah tampilan gambar 3 dimensi sehingga dokter bedah dapat beroperasi .dengan adanya persepsi kedalaman membuat operasi lebih mudah dan lebih aman serta operasi selama berjam-jam pun tidak dapat membuat dokter bedah kelelahan. Satu kelemahan dari alat laparoskopi 3 D ini adalah peralatan nya sangat mahal ( meskipun agak sedikit murah dibandingkan dengan robot Da Vinci ) dan juga tim operasi harus menggunakan kacamata khusus untuk melihat layar dalam tampilan 3 D dan hanya teleskop 10 mm yang tersedia dalam 3 D.


Ringkasan
Laparoskopi merupakan teknologi baru dalam bidang operasi / bedah yang memberikan tampilan 3 dimensi pada dokter bedah dan timnya. Teknik ini membuat operasi lebih aman bagi pasien dan membuat rasa lelah berkurang bagi dokter bedah sehingga mengurangi celah terjadinya kesalahan.