Kista Ovarium merupakan kantung atau kantong yang berkembang di dalam ovarium.Kista dapat berisi cairan, atau material padat atau juga bisa kombinasi antara keduanya. Jenis dari cairan yang terdapat di dalam kista berkisar dari tipis dan berair hingga kental dan seperti pasta dan dinding yang menutupi kista bisa tipis ataupun tebal.
Kista ovarium sering terjadi terutama pada wanita antara usia 30 dan 60 tahun. Kista ovarium muncul bisa tunggal atau ganda dan dapat terjadi pada satu ataupun bisa juga kedua ovarium.Sebagian besar dari kista ovarium bersifar jinak (non-kanker) , akan tetapi sebagian kecil bisa menjadi ganas (kanker).
Ovarium
Ovarium / indung telur terdiri dari beberapa bagian. Penutupnya disebut dengan epitel, bagian sentral disebut dengan stroma dan ada sel yang disebut dengan sel benih, yang memproduksi telur. Kista dapat terbentuk di bagian mana saja pada ovarium
Jenis-jenis kista
Ada beberapa jenis kista ovarium yang dikategorikan sebagai berikut:
1) Kista fungsional ( tipe kista yang paling umum ):
kista yang tidak berbahaya yang terbentuk sebagai bagian dari siklus menstruasi, atau
2) Kista patologis:
tumor yang berada di ovarium antara jinak (tidak berbahaya) atau ganas ( kanker ).
Kista fungsional
Ada dua jenis dari kista fungsional : kista folikel dan kista Luteal.
a) Kista folikel
Kista folikel adalah kista ovarium yang sering terlihat. Selama awal siklus menstruasi, sebuah folikel berkembang di ovarium dan folikel mengandung cairan untuk melindungi sel telur saat tumbuh. Selama proses ovulasi folikel meledak dan melepaskan sel telur dan setelah itu menjadi korpus luteum dan menyusut.Terkadang, folikel tidak melepaskan sel telur dan tidak mengeluarkan cairannya.dan apabila itu terjadi, folikel bisa membesar dan membengkak karena cairan itu sendiri dan ini bisa menjadi kista folikel.Biasanya, hanya satu kista yang terlihat pada satu waktu namun kadang-kadang lebih dari satu kista folikel dapat muncul. Apabila menggunakan obat untuk menginduksi ovulasi ( obat kesuburan), biasanya kista folikel akan hilang tanpa pengobatan setelah beberapa minggu.
b) Kista luteal ( korpus luteum )
Kista luteal berkembang ketika jaringan yang tertinggal setelah sel telur yang dilepaskan (korpus luteum) terisi dengan darah. Kista luteal biasanya menghilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan tetapi sewaktu -waktu bisa pecah sehingga menyebabkan pendarahan internal dan rasa sakit yang tiba-tiba.
Kista patologis
Kista dapat berkembang dari berbagai bagian ovarium. Kista paling umum yang berkembang dari sel benih yang membentuk telur adalah kista dermoid. Kista yang paling umum yang berkembang dari epitel (menutupi ovarium) disebut kistadenoma.Kista dapat berkembang dari lapisan stroma akan tetapi itu jarang terjadi.Pada wanita yang berada di bawah usia 30 tahun, kista dermoid adalah jenis dari kista patologis yang umum. Melewati usia 40 tahun tumor disebut dengan kistadenoma yang adalah jenis kista patologis yang paling umum.
a) Kista Dermoid
(Kadang-kadang disebut dengan teratoma kistik dewasa jinak)
Kista dermoid cenderung terjadi pada wanita yang lebih muda.Kista ini muncul sejak lahir tetapi tidak diketahui hingga dewasa dan kista ini dapat tumbuh menjadi cukup besar -hingga 15 cm. Kista dermoid kerap mengandung isi-isi yang aneh seperti rambut , bagian dari gigi atau tulang , jaringan lemak , dsb. Hal ini dapat terjadi karena kista ini berkembang dari sel benih ovarium saat proses perkembangan embrio. Sel-sel ini memiliki potensi untuk berkembang menjadi jenis sel apapun sehingga dapat membuat berbagai jenis jaringan.1 dalam setiap 10 kasus, sebuah kista dermoid berkembang di kedua ovarium. Kista Ovarium dapat menjadi turun temurun dan terkadang bisa menjadi ganas ( kanker ) dan mungkin perlu diangkat melalui operasi. Kista dermoid dapat diangkat dengan menggunakan laparoskopi ( lihat Bab 27 ).
b) Kistadenoma
Kistadenoma terjadi dari sel-sel yang menutupi bagian luar dari ovarium (epitel). Daripada tumbuh didalam ovarium itu sendiri, kistadenoma sering menempel pada ovarium dengan tangkai dan berarti mereka dapat tumbuh hingga ukuran besar. Meskipun tidak bersifat kanker,tetapi perlu untuk diangkat melalui proses pembedahan. Terdapat dua (2) jenis dari kistadenoma-serosa dan musinosa. kistadenoma serosa berisi dengan cairan berair encer sedangkan kistadenoma musinosa berisi bahan seperti agar-agar lengket dan kental.
Keadaan yang menyebabkan Kista
1) Endometriosis
Pasien dengan endometriosis dapat mengembangkan kista ovarium yang disebut dengan endometrioma atau “kista coklat”. ( lihat pada Bab 3 dan 25 )
2) Sindrom Ovarium Polikistik
Dalam kondisi ini, banyak kista kecil yang tidak berbahaya berkembang di ovarium. Kista berkembang karena ketidakseimbangan hormon yang diproduksi oleh \ ovarium(lihat Bab 23).
Gejala-gejala
Kista ovarium berukuran kecil kebanyakan jinak (tidak berbahaya) dan tidak menimbulkan gejala apapun , sementara Kista besar dapat menyebabkan masalah dan gejalanya adalah mungkin sebagai berikut:
1) Nyeri dan ketidaknyamanan pada perut
Rasa nyeri nya mungkin bisa muncul dan hilang, tapi bisa berlangsung lama dan beberapa wanita lebih memperhatikannya setelah berhubungan seks.
2) Perut kembung atau bengkak.
3) Periode/ masa haid yang berubah
Masa haid mungkin menjadi tidak teratur dan menyakitkan, lebih berat atau lebih ringan dari biasanya.
4) Lebih sering pergi ke toilet
Tergantung dimana kista itu berada dan berapa ukurannya, karena dapat memberi tekanan pada kandung kemih atau usus. Dengan demikian dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air besar.
5) Perubahan bentuk payudara dan tumbuh rambut tubuh
Dalam kasus yang jarang terjadi, jumlah hormon yang diproduksi tidak normal bisa merubah bentuk payudara dan mempercepat pertumbuhan rambut pada tubuh.
Beberapa kondisi medis mungkin dapat menyebabkan gejala tambahan:
1) Endometriosis menyebabkan nyeri panggul dan nyeri punggung bawah.
2) Sindrom Ovarium polikistik
(Kista ovarium multipel) dapat menyebabkan penambahan berat badan dan jerawat.
Gejala kista yang rumit
Terkadang, kista ovarium dapat menyebabkan masalah yang lebih serius. dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Torsi
Apabila kista tumbuh pada tangkai ovarium, tangkai nya bisa menjadi bengkok dan itu yang dinamakan dengan torsi. Torsi menghentikan suplai darah ke kista dan menyebabkan rasa sakit yang berlebihan di perut bagian bawah.
Salpingoooforektomi laparoskopi kista ovarium kanan bengkok
https://vimeo.com/149700129
Kasus 5.1 : Gangren kista ovarium bengkok
Pada bulan November 2013 ZH datang menemui saya dengan masalah sakit pada perut bagian bawah. Dia melewatkan menstruasi selama 3 bulan. Pemeriksaan dan USG menunjukkan kantong kehamilan intrauterin dengan janin berusia 10 minggu namun tidak ada aktifitas detak jantung pada janin ,sehingga mengindikasikan keguguran. Dia juga memiliki 2 kista besar pada ovarium dengan komponen padat dan kista di dalamnya dengan ukuran kista nya 5,55 x 6,98 cm dan 4,28 x 3,81 cm. Pasien merasakan nyeri pada palpasi kista. Penanda tumornya menunjukkan peningkatan serum CA 125 (97,6 mIU), normal serum alpha feto protein (3,42mIU) dan peningkatan serum beta HCG (121550 miu/ml).
Dia menjalani kuret / kuretase hisap untuk mengangkat janin yang telah keguguran dan diikuti oleh laparoskopi yang menunjukkan kista ovarium bengkok yang adalah gangren dan juga Laparoskopi salpingektomi kanan dilakukan. pasca operasi keadaan dia baik-baik saja.
Pembahasan
Nyeri panggul pada pasien karena kista ovarium adalah bedah dalam keadaan darurat. Ini dikarenakan jika kista ovarium bengkok masih belum mengarami gangren, maka dapat dikembalikan seperti semula.Jika aliran darah ke ovarium pulih, ovarium dapat diselamatkan hanya dengan mengangkat kista(kistektomi).Namun, dalam kasus seperti ini, apabila kista mengalami gangren, ovarium harus diangkat.
2) Letusan
Kista bisa pecah / meletus , apabila kista pecah dapat menyebabkan nyeri yang luar biasa pada perut bagian bawah. Rasa sakit yang dirasakan tergantung pada apa yang dikandung oleh kista, apakah itu terinfeksi dan apakah ada pendarahan.
3) Kanker
Kadang-kadang, kista ovarium adalah bentuk dini dari kanker ovarium. Namun, kista ovarium sangatlah umum dan sekitar 95% adalah non-kanker.
Pendarahan kista ovarium https://vimeo.com/159002671
Diagnosis kista ovarium
Karena sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, banyak kista yang didiagnosis secara kebetulan. Mungkin saja didiagnosis selama pemeriksaan rutin atau ketika melakukan USG karena alasan lain. Jika seorang pasien memiliki gejala sugestif kista ovarium , maka pemeriksaan perut dan vagina dapat dilakukan. Dokter mungkin dapat merasakan pembengkakan abnormal yang mungkin pembengkakan itu adalah kista. Test yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1) USG
Scan USG dapat mengkonfirmasi adanya kista ovarium. Scan USG tentulah aman dan tidak menyakitkan. Scan USG menggunakan gelombang suara untuk menciptakan tampilan organ dan struktur di dalam tubuh. Probe kecil (alat bantu) juga sering ditempatkan di dalam vagina pasien untuk memindai ovarium guna mendapatkan tampilan/gambar yang lebih detail. Dengan USG dokter dapat melihat dengan jelas bentuk kista , kondisi , ukuran , lokasi, dan isinya (berisi cairan, padat, atau campuran).
2) Test Kehamilan
Test ini dilakukan hanya untuk mengesampingkan kehamilan.
3) Test tingkat hormon
Kadar/tingkat hormon dapat diperiksa untuk melihat apakah ada masalah terkait hormon.
4) Test darah
Test ini dilakukan untuk mengetahui apakah kistanya kanker atau bukan kanker. Test ini mengukur suatu zat di dalam darah yang disebut dengan Cancer-Antigen 125 ( CA-125 ).Jumlah CA-125 lebih tinggi terhadap kanker ovarium. Beberapa kanker ovarium tidak cukup membuat CA-125 mendeteksi oleh test. Beberapa penyakit non-kanker seperti endometriosis juga telah meningkatkan tingkat CA-125. Non-kanker yang menyebabkan tingginya kadar CA-125 umumnya lebih kepada wanita yang lebih muda dari usia 35 tahun.Kanker ovarium sangat jarang pada kelompok usia ini. Test CA-125 lebih sering dilakukan pada wanita yang lebih tua dari 35 tahun karena mereka lebih beresiko tinggi terkena kanker ovarium atau memiliki sebagian kista yang padat.
Pengobatan / perawatan untuk kista ovarium
Pengobatan akan tergantung pada beberapa faktor seperti usia, status menopause, bentuk dan ukuran kista dari pemindaian USG dan apakah terdapat gejala / tanda.
1) Observasi
Untuk kista fungsional, dilakukan pendekatan “amati dan tunggu”.Kista fungsional cenderung menghilang seiring waktu sehingga pengobatan tidak diperlukan. Mengulangi kembali USG mungkin dapat dilakukan biasanya setelah dua siklus menstruasi untuk memastikan kista nya telah menghilang. Pada beberapa pasien, jika kista muncul kembali, pil KB dapat dipakai. Pil ini untuk mengurangi hormon yang mendorong pertumbuhan kista dan mencegah pembentukan kista menjadi besar.
Operasi
Pengangatan kista ovarium mungkin dianjurkan, terutama jika adanya gejala- gejala atau jika terdapatnya kista besar. terkadang pengangkatan kista diperlukan untuk memastikan bahwa itu bukanlah kanker. Sebagian besar kista dapat diangkat/ dihilangkan melalui bedah laparoskopi ( operasi “lubang kunci” ). Beberapa kista , terutama jika diduga kanker, mungkin memerlukan operasi dengan laparotomi. Jenis dari operasi tergantung pada faktor-faktor seperti jenis kista, usia, komplikasi yang ditemukan seperti pendarahan , pecah dan kista yang memutar/bengkok, dan apakah kanker dicurigai atau dikesampingkan . Dalam beberapa kasus, hanya kista yang diangkat (kistektomi) dan jaringan ovarium dijaga. Pada kasus lain, kista, ovarium dan tuba falopi yang diangkat ( salpingooofrektomi ). Dalam skenario terburuk, kista dengan ovarium, serta seluruhnya, semuanya diangkat ( histerektomi dan salpingooofrektomi bilateral ). Semua operasi ini dapat dilakukan baik dengan laparoskopi ataupun
laparotomi ( lihat bab 27 dan 33 ).
Kesimpulan
Kista ovarium umum terjadi pada wanita. Ada banyak jenis dari kista ovarium. Kebanyakan dari kista ovarium bersifat jinak dan tidak rumit. Operasi diindikasikan apabila kista menetap, menjadi lebih besar ataukah menyebabkan gejala. Kebanyakan dari kista ovarium dapat diangkat melalui operasi laparoskopi.