RIWAYAT KASUS
Tahun 2005 silam , selama 30 tahun baru pertama kali saya melihat seorang yang baru berusia 19 tahun memiliki masalah penyakit endometrioma. Dan pada akhirnya ia menjalani laparoskopi kistektomi untuk masalah endometrioma nya. Saat itu dia masih belum menikah. Pasca operasi , dia diberikan injeksi analog GnRH bulanan sebanyak 3 dosis, hingga terakhir di tahun 2006 , dia terlihat baik-baik saja dan kondisi nya sehat. Saat setelah itu, dia secara spontan telah mengandung dan dia melahirkan 2 bayi di tahun 2007 dan tahun 2010. Pada bulan april tahun 2016, dia kembali ke tempat saya dan mengeluhkan tentang frekuensi berkemih dan hematuria, dan 6 bulan sebelumya dia telah berkonsultasi ke dokter urologi. Pemeriksaan dengan sistoskopi telah menunjukkan endometriosis pada kandung kemih, saat itu penanganan operasi lebih lanjut tidak di lakukan dan akhirnya dia diberikan analog GnRH untuk selama 6 bulan. Akan tetapi, gejalanya tetap ada setelah selesainya analog GnRH.
Pemeriksaan dan USG telah menunjukkan adanya nodul ( benjolan ) besar pada kandung kemih. IVU juga menunjukkan adanya penyempitan pada ureter kanan atas. Sehingga dia harus menjalani operasi gabungan sekaligus yakni urologi dan ginekologi.
OPERASI
Mula – mula stent ( tabung ) di tempatkan di kedua ureter. Laparoskopi menunjukkan benjolan besar pada kandung kemih yang melekat pada uterus, dan juga terlihat terdapat banyak benjolan kecil endometriotik. Kandung kemih lalu di angkat dari rahim. Ahli urologi kemudian membuat batas endometriosis pada kandung kemih dengan menggunakan resektoskop transurethral. Benjolan endometriotik pada kandung kemih lalu di eksisi ( dibuang ), dan setelah itu dilakukan penjahitan terus menerus pada kandung kemih dengan menggunakan jahitan poligltain 3-0.
Hingga kemudian dia hamil kembali, dan melahirkan anak nya yang ke 3 pada tahun 2017.
Kesimpulan
Pada penyakit endometriosis kandung kemih, penanganan secara gabungan dengan ahli urologi dapat membantu mengeluarkan endometriosis pada kandung kemih dengan aman. Penempatan stent yang ditempatkan di ureter dapat membantu untuk mencegah terjadinya cedera pada ureter. Pembatasan pada benjolan endometriotik yang dilakukan oleh ahli urologi melalui kandung kemih lalu mengeksisi benjolan kandung kemih secara laparoskopi, keduanya merupakan langkah yang aman dan juga efektif.
https://vimeo.com/user31343866
https://www.youtube.com/watch?v=03-zoFRbmv8&t=103s